MASA DEPAN BAHASA JAWA DAN BAHASA MADURA DI KABUPATEN JEMBER

MASA  DEPAN  BAHASA  JAWA  DAN  BAHASA MADURA DI KABUPATEN  JEMBER

Dr. Hairus Salikin, M.Ed.

 Hp. 08123481793

Fakultas Sastra Universitas Jember

Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mayoritas penduduknya adalah suku Madura dan Jawa.  Suku Madura sebagian besar bedomisili di Jember bagian utara yang hidup secara berkelompok (sering disebut “taniyan lanjeng”) dan mereka pada umunnya berbahasa Madura.  Sedangkan Jember bagian selatan banyak terdapat kelompok suku Jawa dan berbahasa Jawa. Di Jember ahir ahir ini secara kuantitatif penutur bahasa daerah, terutama anak anak usia sekolah, mengalami penurunan. Walaupun kedua orang tua mereka bersuku jawa untuk daerah selatan dan bersuku madura untuk daerah utara, anak anak usia sekolah di daerah tersebut cenderung tidak memakai bahasa daerahnya masing masing dalam berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. Apabila hal ini terjadi terus menerus  maka bukan hal yang tidak mungkin bahwa anak  anak tersebut  mengalami keterasingan terhadap bahasa daerahnya masing masing. Sebagai akibat lebih jauh dapat dipastikan penutur kedua bahasa daerah tersebut akan semakin berkurang. Ironisnya sejak beberapa tahun yang lalu yaitu dengan diberlakukannya  Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah,  seharusnya masyarakat mengedepankan pemakaian bahasa daerah masing masing. Sudah barang tentu hal tersebut harus dilakukan dengan tidak mengurangi pemakaian Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Dalam tulisan ini penulis sebagian mengacu pada apa yang ditulis Gossweiler (2001) tentang beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya pemakaian bahasa daerah.

Kata kunci :   bahasa jawa,  bahasa madura,  penututr  bahasa daerah